Kamis, 28 Januari 2010

Usaha Kecil Sekali


Posting dengan badan Pegel Linu sehabis ikut ( nonton ) demo.
Geregetannnn,...
Hati berdegup, berdetak,
kadang ketar-ketir.

Geregetan, karena telah datang jauh-jauh mau silaturahmi.
Eh yang punya rumah malah pergi.

Dag..dig..dug-nya terletup semangat, inget muda dulu.
Dengan semangat dan jiwa muda, mengemban suara rakyat.
Dan alhamdulilah, sekarangpun masih setia.
Apalagi sekarang telah menjadi sejatinya Rakyat.

Ketar-ketir karena sebentar-bentar banyak masa berlarian.
Takut terjadi bentrokan, tapi ternyata tidak.

Mengenai Rakyat, hal yang menjadi perhatian utamaku sebagai
penonton yang sekaligus nyemplung adalah Penolakan AFTA+China.
Karena ini hal yang akan sangat berpengaruh pada kehidupanku,
kehidupan tetanga-tetanggaku, dan terutama pelanggan warung istriku.

Yap, secara aku memang tinggal di Sentra Industri Konfeksi, dan Usaha
istriku adalah Warung kecil dengan pelanggan para Buruh Konfeksi dan sejenisnya.
Salah satu Poin Agreement yang masuk dalam kesepakatan
Afta+China adalah Textil dan Barang Turunannya.

Tak bisa dibayangkan betapa terpuruknya nasib para Pengusaha Konfeksi,
Buruh Penjahitnya, Bordirnya, Penjual Benangnya, Usaha Pasang kancingnya,
Para pengusaha Warungnya, Tukang gerobaknya, buruh Lipatnya, buruh Gosoknya,
dan yang lainnya.

Kadang aku gak tau, apakah mereka para pengambil kebijakan di Istana
sudah memikirkan sampai sejauh itu. Bahwa kebijakan yang mereka ambil
cepat atau lambat akan membunuh rakyatnya sendiri.

Pernah iseng, ngebel ke Istana Negara. Berniat mengajak makan malam para petinggi
di warung istriku. Dengan menu rakyat kecil yang katanya sudah makmur tapi
masih berkutat dengan Makanan Wajib, Nasi sayur dan Goreng Tempe.
Lalu duduk diteras mengamati kehidupan di Gang sempit Sawah Lio.
Untuk mencermati betapa suatu kebijakan berimbas Luas kepada kami.

Tapi jebul nyasar, yang ngangkat suara cewek bersuara merdu.
" Halo, Istana Boneka. Ada yang bisa kami bantu... Kreeekkkkk.

Tapi sudahlah, ada semangat baru. Yang sebenarnya kecil, timbul tenggelam.
Bahwa bangsa ini bangsa yang biasa menderita.
Saat ini tulang punggung Perekonomian Indonesia adalah UKM.
Nah bila Usaha Kecil dan menengah ini juga ambruk masih ada UKS.
Usaha Kecil Sekali.

Tanpa Modal, yang penting semangat dan keberanian Usaha.
Apa sihhhh ?
NGUUUTILLLLLL........,
Nodonnnng.....,
Ngrammmmpoook......,
Bukankah Lapas sekarang fasilitasnya sudah dan akan semakin diperbaiki, kata Patrialis Akbar.
Mending di Bui dapat makan, daripada di Luar tak bisa makan.

Gambar diambil disini

12 komentar:

  1. Pak, postingnya ko bukan penyelesaian...??? Saya bingung Pak, lah wong saya ini juga rakyat kecil ko. Malah tambah nelangsa nanti saya

    BalasHapus
  2. Coba salah sambungnya ke istana butik toko onlineku, pasti ditawarin suruh beli baju hehe....

    Ya..kita sebagai rakyat kecil hanya bisa nrimo aja ya.

    BalasHapus
  3. lha yang pegang kuasa lagi sibuk mikirin bagaimana mensejahterakan partai, itupun hanya level atas, anggota yang dibawah malah keteteran juga
    org2 kecil lainnya ga sempet dipikirkannya

    BalasHapus
  4. @Anazkia : Itu kekesalan sesaat nduk, Bangsa ini terisi rakyat ( yg asli ) dengan semangat Juang tinggi. Jangankan Afta+China, Dunia menyerbupun kita tetap akan eksis.
    @Ateh : Nrimo, Ndungo dan sekali-kali Nggejug.
    @Attayaya : He..he..he... Betul Bro.

    BalasHapus
  5. nih bos tak kasih nomor teleponya

    BalasHapus
  6. kunjungan siang gan, ikut menyimak artikelnya

    BalasHapus

Bila ingin Mendampratku Silahkan,....