Kamis, 25 Februari 2010

Di Test Oleh Malaikat


Judulnya serem,..
Tapi itu kenyataan.
Sebuah Kisah nyata yang sampai sekarang kerap mengganggu Fikiranku.

Siang itu, setelah petentang-petenteng mengamati berbagai Ukuran TV LCD yang di pajang di sebuah Toko di GLODOK.
Lalu basa-basi tanya tentang Spek sebuah TV Plasma 42 Inchi,
Yang anehnya diladeni dengan ramah dan telaten sama yang jaga.
Padahal Jujur penampilan hanya layak untuk TV Tabung itupun 14 Inchi, merk Cina lagi.

Salut tuk Orang yang satu itu, dah ganteng, sopan lagi.
Jadi naksir.... UPSSSS !!! ( jebul.... Gay ya? )
Jangan ngaco.., anakku kan Perempuan semua.
Bisa aja buat calon anakku.
( tapi koq njodohin sama penjaga toko ).
Kata siapa.. wong dia yang punya Toko.

Yuppss, Setelah Puas, Lihat-lihat. Kulangkahkan, yang tepat kuputar roda Motorku ke arah Senen. Tepatnya sebuah Hypermarket Segala Alat dan Keperluan terbesar di Jakarta. Letaknya di timur setasiun Kereta Api Senen.

Emang ada Hypermarket disana ???
Ada... PONCOL SUPERSTORE.
Mau cari apa aja ada. Baju Merk Luar negeri, Sepatu, Alat Musik, Perkakas Rumah tangga, sampai gantungan Kunci, Proyektor dan Pistol...geretan ada semua.
Bahkan cari Bekas Pacar juga ada..., ( yang bener mas ? )
Iya, kebetulan bekas pacar Jualan Baju bekas di sana.
Anak buahnya 15 orang..... Manthabsss.

Maksud hati mau nyari BRAKET LCD ukuran 42, harga baru 750-an.
Kalau di Poncol dengar-dengar hanya 200-an rebu.
( Mas emang TV-nya jadi beli ??? )
Belum, tapi persiapan.
Beli mobil aja bikin Garasi dulu, betul Gak ?

Ternyata...eh ternyata.
Setelah bolak balik gak ada itu barang.
Uhhhh dengan gontai aku jalan ke Parkiran.
Mungkin LCD TV-nya dulu yang dibeli, baru cari breketnya.
Kan Lucu belum beli Motor beli Helmnya.

Pas di parkiran.... Bresssssssss Hujan. ( bunyinya aneh bresss... )
Gak ada salahnya berteduh,.. sambil menyedot Sprite.
Ternyata sesuai iklannya, air langsung membasahi sekujur badan.
Jebul talangnya ambrol.... wk..kk..kk... kirain kayak iklannya.

...dan disitulah terpampang sebuah pemandangan yang membuat aku muak dengan Negeri ini.

Muak dengan Presiden,
Muak dengan Menteri Sosial,
dan Muak dengan Departemen Sosial.


Kerjanya apa sih mereka itu ???.

Sesosok wanita tua, berjalan dengan menyeret pantatnya, ( maaf ).
Beringsut ia dengan ditopang kedua tangan,
kakinya buntung satu.
Tanpa memedulikan hujan yang lebat ia menyebrang jalan, pelan.
Sesekali motor dan Bajaj berhenti mendadak untuk memberinya waktu.
Karena memang jalan Poncol sangat sempit.
lalu ia menepi di emperan kios penjual besi bekas.

Terketuk,
trenyuh.
kurogoh kusiapkan 5 ribuan,
namun dalam batin, aku ambil motorku dulu.
Baru setelah itu memberinya sambil jalan pulang.

Setelah kunaiki Motorku, walau Jok agak basah.
Kuhampiri posisi si-Ibu tadi.
Tapi entah dimana dia.
Secara nalar, dengan cara jalan dan fisik dia yang seperti itu.
Tak mungkin ia dapat pergi secepat itu.

Tempat aku parkir hanya 3 langkah dari ia duduk.
Dan hanya butuh waktu tak lebih puluhan detik ia telah menghilang.
Berdesir.... rasa di kuduk.
Apalagi setelah kutanya si Penjaga Parkir, ia tak melihatnya dari tadi.

Dan lebih terheran-heran setelah kuparkir kembali motorku untuk mencari jawab atas rasa penasaranku, tak ada gang untuk jalan ia pergi.
Dan hanya ada 1 Jawaban,
Ia Malaikat yang mengetesku.
ahhhhh.... kenapa tak langsung aku beri saja uang itu.
Sesal kini yang ada.

hmmmmm....
Mungkin ini gambaran Negeri ini.
Terbayang betapa banyak Bencana yang terlambat tertangani karena terlalu banyak pemikiran, pertimbangan dan perhitungan.

Yahhh... Sudahlah.
Sebuah kotak dari kaca akhirnya sasaran akhirku siang itu.
Semoga Sang Malaikat mau memaafkanku, memaafkan Negeri ini.

Ada kesadaran yang kian tertanam dalam batin,
Walau selama ini memang tak pernah ada kata " MAAF ", untuk setiap Pengemis,
Pengamen dan Peminta Sumbangan.

Karena Jujur, Akupun takut bila ALLAH yang Maha Kuasa berkata MAAF untuk Doaku.

Kini kesadaran baru tertanam lagi untuk tidak mengulur-ulur ketika Niat itu lahir dihati.

Rabu, 24 Februari 2010

Akhirnya Cerai Juga


Setelah sekian lama hidup bersama,
dalam satu ikatan yang saling mengerti,
Saling mengisi,
saling berbagi.

Pagi ini dengan berat hati aku Cerai Pasangan hidupku yang satu itu.

LOHHHH.....
Secepat itu mas ?
Mbok ya pikir-pikir dulu, nasehat teman dan keluarga.
Tapi keputusanku telah bulat.

Dengan berbekal Surat Kontrak.
LOH KAWIN KONTRAK YA ?
sssstttt... ntar dulu, jangan main Potong.

Terus Foto kopy KTP dan Materai Rp.6000,-
Tak lupa Uang Idhah buat belanja mantan bulan depan.

Setelah dengan dandanan yang agak dibuat klimis,
Dengan semangat yang memuncak kugeber Motor-ku.
Entah kecepatan berapa aku tak tau.
Yang kuingat JAGUAR kulewati,
BMW kusalip dengan enteng,
bahkan CBR keluaran terbaru kuasapi.
Tapi entah mengapa BAJAJ Oranye dengan knalpot nyaringnya berhasil ngepot didepanku.

LOH ?
Katanya ngebut, bisa nyalip BMW, CBR dan JAGUAR ama BAJAJ kok kalah.
Ya Iya wong CBR, BMW dan JAGUAR Parkir.

Singkat cerita....., enggak ding. Yang bener lama.
Aku dapatkan Nomor antrian no.99
di kertas tersebut tertulis PLASA TELKOM KOTA, antrian 40 nomor lagi.

Lah... koq makin gak jelas.
Ngurus Cerai kok di PLASA Telkom.
Bisa aja, wong yang tak cerai Si Siti Pede,
Pasangan Inetku selama ini.

Yap.... 2 jam mengantri akhirnya semua berjalan lancar.
Nomor 99 dipanggil dengan mesra.
Customer service-nya Cewek, LELA namanya.

" Kenapa koq mau Pisahan ?", tanyanya keibuan.
" Anu bu...., gak bisa ngasih Nafkah", jawabku tersipu malu.
" Alahhhh.... paling kamu selingkuh ya ?.
DEGGG.... loh koq tau ya kalau aku selama ini punya simpanan.
Memang Jujur kuakui, belakangan aku intim dengan si I'im.
Dan jujur juga kalau aku sering jalan dengan si Marti.

Dan karena wajahku yang aku buat memelas,
akhirnya Surat talak itu aku pegang.

" Nafkah bulan ini sudah dikasih mas ? ", tanya Bu Lela.
" Udah bu".
" Nafkah bulan depan harus dibayar juga ya ".
" Siap Bu".

Dan langkahku ringan meninggalkan Rumah mantan mertuaku.
Dalam batin, gak apa-apa yang penting masih ada si Marti dan si I-im.
Bahkan kemarin ada yang kirim salam,... namanya si euis.
Hmmmmm.... alangkah nikmat hidup ini.

Ket :
Si Marti baca : SMART
si I-im baca : IM2
si Euis baca : Axis