
Lohhhh.....
Dingin-dingin gini kok Misuh.( Ngatain orang )
Seperti biasa, obrolan pagi di Warung istriku.
Kali ini Dulkimin asal Cilacap, yang sehari-harinya bekerja sebagai Buruh Konfeksi angkat bicara.
"Nah itukan Guwoblog. Belum dibuka Apta ( baca:AFTA ) aja barang dari luar udah kaya Sunami mbanjirin pasar. Ehhhhhh... ini dibuka plus Cina.
Apa nggak Picek mripate".
"Coba nanti kalau dah Resmi, barang dari Cina masuk bebas. Barang negeri kita gak bisa bersaing, konfeksi tutup, Warung juga tutup.......".
Wah ini gawat nih. Sudah masuk wilayah Keamanan dalam negeri, urusan dapur yang harus ngebul walau Dunia Gonjang-ganjing kayaknya terusik.
Mari coba kita merenung, kalau mau sambil ngopi biar nampak serius. Terus siapin Rokok Kretek. Yang perempuan sambil NGINANG Kapur sirih. ( Mbayangin blogger wanita pada Nyirih lucu kali ya... , lambene Ndobleh Merah ).
Siapkah Indonesia menghadapi AFTA, atau bahkan AFTA Plus China.
Sumber Daya Alam? ada.
Sumber Daya Manusia ? Banyak !.
Kemampuan SDM-nya ? he..he...he...
Tekhnologi ? Gak tau. Wong nyatanya Produk dalem negeri jarang terdengar.
Birokrasi ? Grrrrr...hhhhrrr. Bikin KTP aja repot apalagi ngurus izin Usaha.
Subsidi / Insentif Usaha dari Negara ? Boro-boro subsidi, di-PUNGLI memang iya.
Sarana-Prasarana ? Upsss... Listrik aja byarpet. Jalan banyak Lobang.
Ternyata, memang benar kata Dulkimin, Pemerintahnya Picek alias Buta.
Entah benar-benar Buta atau dibutakan sesuatu.
Husssss.... jangan sembarangan.
Lohhh kan bisa saja Delegasi China nego dengan Delegasi Indonesia.
Lalu masing-masing manggut-manggut.
"... CINGCAY LAHHHH,masa gitu aja lu gak bisa atur", kata si Engkoh dari Glodok.
Widihhhhhhhh,......
Jangan dehhhhhh.
( Gambaran : Negara sekuat Amerika yang jelas-jelas kuat SDM, Tekhnologi dan Birokrasi yang bersahabat untuk dunia Usaha. Berjuang mati-matian membatasi barang dari Luar negeri masuk ke Negaranya. Entah dengan berbagai Peraturan dan regulasi yang ketat, sampai berbagai Pajak tinggi untuk membuat Barang Dalam Negeri bisa tetap bisa bersaing ).