Tentang Sebuah Pengembaraan 'batin' dari anak manusia. Tentang suka, duka, cerita dan mendengar.
Selasa, 15 September 2009
SINETRON EMAK KEINJAK .....( ? )
Nah,...
Akhirnya Sinetron tentang terinjak-injaknya anak-anak kecil, ibu tua, dan para wanita kembali muncul. Loh ???,
Muncul lagi.... , ya karena menurut para petinggi RATINGNYA BAGUS. Pemasang iklan yang terdiri dari para DERMAWAN DADAKAN, ataupun yang sudah MENAHUN tapi butuh tetap terkenal selalu berduyung-duyung di depan STASIUN TV AKHERAT.
Weeeekkkssss....
Ini kenyataan. Malah ada Reality shownya, kalau tak salah yang jadi Produser HELEMNYA YAHYA, saudara jauh helmy Yahya.
Sebuah Fenomena., Hingga pembawa acara "SINGLET" bibirnya sampai NDOBLEH membacakan realita ini. Lihat saja bibir FENY RUSAK dari Stasiun TV RCT-IH, sampai menyong gitu.
Indonesia adalah Bangsa Ajaib, bangsa yang Murah senyum. Bangsa yang gampang melupakan, utang jangan lupa ya !!!. Dan Bangsa yang senang melihat Penderitaan Orang lain, padahal sendirinya juga susah.
SURVEY MEMBUKTIKAN kata Sony Tolong.
Ya buktinya Acara-acara seperti itu Kian Marak. Coba lihat deretan karya HELEMNYA YAHYA. Lalu Acara Buka-bukaan ( Upppssss, kelepasan. Bulan puasa ) maksudnya buka Aib semacam Mata-mata, Termehek-mehek dan lainnya.
Acara seperti ini laku keras. Iklan membanjir, Rating sampai sundul langit. Dan fenomena itu berlanjut terus sampai sekarang. Hanya Trend ceritanya agak lain. Mungkin karena berkaitan dengan bulan Puasa, Ceritanya di sesuaikan. Tapi inti cerita tetap sama. MENGEDEPANKAN PENDERITAAN DENGAN SEVULGAR-VULGARNYA.
EH .., Mas. Itu kan orang AMAL. Benar..., jawabku.
EH..., Mbak. Itu kan bantu orang MISKIN. Betul..., jawabku. Eh.., Jawab Mbakku.
Tapi apa perlu amal dengan cara seperti itu?
Tapi apa perlu membantu dengan model seperti itu?
UH....., kalau tak mau mengelak. Mereka para Dermawan hanya butuh Kebangaan.
Butuh Ketenaran. Show of Force,... eh Pamer kekayaan.
Bukanya ada Masjid.
Bukannya ada Mushola.
Bukannya ada BAZIS.
Tanya saja mereka, daerah kamu yang miskin berapa?
Anak yatimnya berapa?
Janda mudanya ..., HUSSSS. Maksudnya Jandanya berapa ?
Datanya dikumpulkan diawal bulan, lalu disalurkan bantuan itu.
Praktis, Tepat dan Tak mebuat Orang Miskin terhina dina hingga sampai perlu-perlunya ngomong di depan Kamera...,
" Makkkk,... Saya masuk TV. Saya orang miskin Lho !!!!".
Dan ini diperparah dengan Pemerintah yang juga ternyata LATAH.
Ikutan pingin masuk TV.
" Halooo,.. INDOSUAR besok di alun-alun Kabupaten ada Pembagian Sembako. Tolong diliput ya!!!".
" Maaf pak,... Semua kamera habis. Buat Liput Orang tambal Ban di PANTURA", jawab operator INDOSUAR.
" Wah gampang, Nanti tak atur deh Uang OLI-nya. Pokoknya harus diliput. Pak bupati udah terlanjur beli Sepatu baru. Dan tolong dicatat, Sepatunya tolong di sooting!!!".
" Baik..., baik... pak. Semua bisa diatur."
Sementara dipojok CAFE DE KILL.
Dalam acara buka bersama sesama orang Dermawan,
" Wah Saya hebat Loh. Korban antrian sembako saya kemarin 2 orang Pingsan".
" He...he...he..., masih kalah ama saya. Yang mati satu, Hebat nggak ?".
( gambar comotan dari http://www.mrbambang.web.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
pertamaaaxxx ...hehe
BalasHapusbener kan?
Memprihatinkan, mas, tontonan tv kita akhir-akhir ini. Kita harus pandai menyeleksinya. Macam termehek2, mata-mata, pokoknya yang reality show model gitu, lewat aja!! JANGAN DITONTON. Kita jadi nonton aib orang lain!!
Kalo tak salah KPI sudah kirim surat peringatan.... eh tapi kok masih ada, ya??
Semoga kita semua makin bijak melihat, memilih dan melakukan hal-hal baik, sehingga tak sampai berbelok pada keburukan.
Kembali kepada penonton pak, naiknya rating adalh membuktikan acara itu bnyak di tonton. Sangat menyedihkan...
BalasHapusTangan diatas, lebih baik dari tangan di bawah....
BalasHapustapi kalau sudah begini sih udah kelewatan, kita selalu jatuh pada lubang yang sama setiap tahunnya.
Sebaiknya jika ikhlas mau berzakat yah.... seperti usulan Mas Ari. Bukankah lebih baik kalau tangan kanan yang memberi, tangan kiri tidak mengetahuinya?
Memprihatinkan.....HIKS....
BalasHapusBila saja selalu ingat Tuhan
tak kan mungkin jadi tontonan
Masya Alloh, moga cerahlah Esok hari...
BalasHapussarkatis tapi memang hal-hal itu patut untuk direnungkan
BalasHapussemoga amal mereka diterima dan mereka ikhlas walau dengan segala cara apapun mereka beramal...bukan sekedar pamer dan ingin disanjung,yang tahu ikhlas atau tidak bukan manusia yg menilai tapi Allah Swt...
BalasHapus~Helemnya yahya ...helmi yahya punya helm dong hihihi
katanya negara udah maju om...kok kemiskinan masih banyak ya
BalasHapusIndonesia... oh Indonesia.......
BalasHapusKnp kemiskinan terus menjadi komoditas yak?! Ironis..... kemiskinan masih menempati rating teratas untuk dijadikan tontonan, kesenjangan menjadi hiburan yang menarik bagi "para pemodal" negeri ini.
HADIIIIIIIIIIIIIIIIIIRRRRRRRR
BalasHapusMENYAPA SAHABAT BAIK
BalasHapusSalam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
BalasHapusI Love U fuuulllllllllllllllllll
Tertunduk ku dimalam ini
BalasHapusTerdiam mencoba berucap nada CINTA
Alunan Zikir alam semesta sayup terdengar
menyapa mesra diri lemah tiada daya
kudengungkan dalam qolbu terdalam
Nyanyian pengagungan dan penyembahan
Hadirkan diri dalam CINTA membara
Perlahan tapi pasti getar menyambut
Bagaikan gelombang membuat diri tergetar
Hanyut sudah dalam buaian syahdu
Diri hilang lenyap dalam pangkuanNYA
Terang benderang padang terawangan..
hilang.. lenyap.. tiada keberadaan..
duuuuuuuh nikmatnya..
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN YA.....
BalasHapusMet hari raya bada fitri...
BalasHapusEhmm...sebel kali hamba...tiga hari ga nge-blog.....Tak ada jaringan inet, mau ke warnet, tak ada alat...
BalasHapusHuwh...sebel banget....sebal sebul.....
Oh ya, tapi nice artikel la yah...Eh kok bro ari sosialis banget ya...Keep it ya bang....
Oh ya, "Hidup itu Belajar! eps.3 sudah terbit(harusnya udah terbit dari tiga hari lalu, tapi ya itu gara-gara ga bisa inet'an)"...
Silahkan menikamti ya....
Oh ya,,,sekalian promosi...di rumah aku udah ke banyakan kucing persaia, apabila ada yang mau beli, kontak ya,,,semuanya jantan....kasihan butuh pengasuh segera......
Kedaling rasa nu pinuh ku bangbaluh hate, urang lubarkeun, ngawengku pinuh ku nyuuh, meungpeung wanci can mustari. Taqabalallahu Minna Wa Minkum
BalasHapusWilujeng Idul Fitri 1430 H, sim kuring neda dihapunten samudaya kalepatan.
Kuring neda dihapunten kana samudaya kalepatan, boh bilih aya cariosan anu matak ngarahetkeun kana manah, da sadayana oge mung saukur heureuy, manusa mah teu tiasa lumpat tina kalepatan jeung kakhilafan
Terselip khilaf dalam candaku,
BalasHapusTergores luka dalam tawaku,
Terbelit pilu dalam tingkahku,
Tersinggung rasa dalam bicaraku.
Hari kemenangan telah tiba,
Semoga diampuni salah dan dosa.
Mari bersama bersihkan diri,
sucikan hati di hari Fitri.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Taqobalallahu minnaa wa minkum
Shiyamanaa wa shiyamakum
Minal ‘aidin wal faizin
Mohon maaf lahir dan batin
Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank
I Love U fuuulllllllllllllllllll
Ramadhan sebentar lagi khan pamit
BalasHapusKemenangan akan kita gapai di hari yang fitri
Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa
Dalam kesempatan hidup ada keluasan ilmu
Hidup ini indah jika segala karena ALLAH SWT
Kami sekeluarga menghaturkan
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir dan bathin
Sudah mas...gak perlu ditonton acara begituan. Acara macam Termehek-Mehek itu ternyata cuma tipuan aja!! Para 'korban' nya adalah aktor yg disuruh akting kayak gitu.
BalasHapusSekarang jaman entertainment, apa-2 langsung diformat ke situ, jadi nggak natural dan bisa penuh rekayasa. Antara ketulusan dan pamer serta beragam motif jadi kabur, ga jelas...(numpang komentar ya) :)
BalasHapusSaat ini yang dikedepankan adalah tontonan yang 'menghasilkan' dan seringkali melupakan norma dan etika...
BalasHapusTapi ternyata masyarakat kita masih banyak yg suka. Jadi...., para pemilik modal tetap aja memperpanjang kontrak tontonan spt itu....
Soal "sinetron emak keinjek" emang sangat disayangkan... Sudah banyak kejadian serupa, kok ya masih saja ada yg kembali melakukannya...? Demi uang yg tak seberapa, nyawa menjadi taruhannya...
yang memprihatinkan enak dijual emang
BalasHapuswaduh,,, jadi aneh jg ya klo begitu :)
BalasHapus