Tentang Sebuah Pengembaraan 'batin' dari anak manusia. Tentang suka, duka, cerita dan mendengar.
Kamis, 04 Juni 2009
Indonesia Sekarat 2
Dua Minggu Perenungan. Menyepi, Puasa Nulis, Puasa Ngeblog. Ada niat untuk sejenak menetralisir isi otak yang kiah keruh. Butek....pekat. Hingga yang ada hanya Umpatan, makian,... yah kalau tak boleh dibilang Curhat. Karena Curhatpun sekarang dapat dituntut, ternyata curhat adalah Perbuatan tak menyenangkan dan ada Undang-undangnya. Hiiii....Ancuuuuuurrrr.
Ya,. Setelah dua minggu jalan-jalan didunia Nyata. Memang ada Nuansa bening ( kayak judul lagu ), adem dan damai. Karena jalan-jalannya ke pantai Ancol, bengong sambil nyedot air kelapa muda. Terus ngawasin cewek cantik pakai bikini...ki..ki...ki....
Tapi Ya Tuhan. Pulang kerumah, masuk kamar nyalain TV, kembali kepala ini meledak-ledak. Baru satu tuts remot aku sentuh nongol Manohara. Dengan sejuta cerita heroik pelariannya dari Istana Raja Lalim. Dongkol, Sedih, Gembira campur aduk. Jujur menetes air mata. Lucu, hingga anakku yang kecil ketawa cekikikan,...Gondrong cengeng.
Ya Dongkol dengan Pemerintah yang punya kuasa ternyata tak berkuasa, atau pura-pura tak kuasa. Hingga seorang Manohara sampai harus minta tolong sama Amerika. Sedih dengan Celoteh Orang indonesia yang katanya penyambung lidah Sang Putra mahkota, cari untung di atas air mata orang lain. Gembira karena Sang Srikandi telah bebas berlenggok di permadani Nusantara. Tapi ada rasa Bimbang kemudian, mengapa setelah bebas, Manohara terbang bebas sebaga Dara Yang berpindah sarang panggung Sandiwara. Bukankah ada hal Penting yang harus dikerjakan dulu, PEMBUKTIAN BAHWA ENGKAU BENAR TERANIAYA. Atau ini hanya sebuah.....???? ( UPPPSSS...,takut dituntut ).
Pindah Chanel, nampak kapal Perang indonesia lagi kucing-kucingan dengan Kapal Perang Malaysia. Nampak teks menyebutkan 300 sekian kali Kapal Perang Malaysia dalam setahun mengobok-obok Perairan Ambalat. Wahhhhhh..... 300 kali. Bukankah sudah cukup untuk seorang Komandan Lapangan, atau Panglima ABRI, atau kalau perlu Presiden memerintahkan TEMBAK !!!!. Ini sampai 300-an kali gak diapa-apain ?.
Jujur ini penistaan, pengkerdilan, perendahan martabat Bangsa yang sudah kian menjadi-jadi. OK-lah TKI/TKW mereka orang kecil yang bagai debu. Tertiup angin biarlah. Atau manohara. Ia hanya sosok ringkih, kalaupun ia mati hanya ibu dan keluarganya yang menangis. Tapi ini Kedaulatan Negara...., apa yang terjadi. Dimana Slogan perjuangan nan Gagah berani itu kini. Yang terpahat ditiap pintu masuk Markas Tentara di Negeri ini. Atau itu hanya iklan yang kalau tak terbukti tinggal ganti merek selesai.
( Jangan dibaca : andai Bung Karno hadir sekarang ini. Kurela korban Jiwa raga untuk Negeri ini )
Mendidih darah ini,GRRRRRhhhhhrrrrSSSzzz, lalu Iklan. Kembali kuraih Remote Control dan Nampak dilayar. Sosok Wanita tengah bersujud, lalu berganti gambar tengah memeluk dua anak mungil. Prita, karena email kau dipenjara.
( Jangan dibaca lagi : Jangan-jangan besok aku, lalu Bang Kumis, mungkin Jengsri. Kemudian menyusul Soewoeng, buwel, bang ERI, dan yang lainnya. , malah seneng mas kan bisa ketemuan. Kopi darat kata JONK, kan asyik sambil dengerin musiknya Ijo Punkjutee ).
Prita karena memanfaatkan internet untuk curhat karena haknya tak terlayani dengan baik dituntut oleh RS OMNI International yang merasa dicemarkan nama baiknya. Kalau ini mungkin masih "agak wajar". Yang miris adalah Kalimat Jaksa Agung, bahwa Jaksa penuntut Umum tak Profesional, mungkin ada kepentingan antara Jaksa, Penyidik dan Rumah sakit dan ini sedang diselidiki.
Wahhhhh....., bisa gawat dunia. Betapa bayangan akan Uang adalah Penguasa di negeri ini benar adanya. Betapa begitu banyak berita Korupsi mengisi tiap chanel TV di Negeri ini, Koran dan majalah hingga obrolan di warung istriku. Dan ujungnya adalah Uang. Ohhhhh,.....
Dan kegeraman itu semakin lengkap dengan ketukan kamar oleh istriku,.. Pak Perpanjang KTP 150.rb, tuh Pak RT-nya nungguin di depan.
WWAAAAAAAAAAAAAAA.......!!!!!! HANCCCCUUUURRRRRRRRR.
PANGGGGGIIILLLL OJEK CEPATTTTTT.
Kemana Pak? Grogol, Rumah Sakit Jiwa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bingung mau komentar yg mana...
BalasHapusTapi aku paling perhatian dg kasusnya Bu Prita.
Semoga saja keadilan dapat ditegakkan, kebenaran dapat dibuktikan.
Semoga tidak ada lagi kesewenang-wenangan...
....itulah indonesia....
BalasHapuskapan bangsa ini menjadi lebih dewasa dan tegas
Alhamdulilah, Bapak telah kembali. Tertanya2 saya kemana bapak selama ini...??? rupanya habis menyepi di dunianya sendiri.
BalasHapusKoment dari semuanya, Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia...
hahahhaha,,endingnya kocak.... bude emng masak apa tadi Om,
BalasHapusmanohara udah ngalahin kampanye,,hwehehehehehheh,,kalah rame ma manohara thu,,hmmmmmmm pr buat calon pemimpin yah!
wellcome back ya....hehehehehe, bener nuels ttg endingnya..
BalasHapusayooo perjuangkannnnnnnnn
BalasHapusKetika duit berbicara...., hukum pun jadi terlena dan pura2 buta.....
BalasHapusUps, kena tuntut gak ya...???
* komen videon belom diset, tap sekarang udah Bro...thank's dah ngingetin....
Berarti saat ini kalo komentar hati2 jangan sampae kena pasal karet hehehe { wah ngomong gini juga ntar ada yg nuntut lagi hihihi }
BalasHapusMas Ari kalau masih bs greng, marah, kesal dengan kondisi tidak benar, ketidak-adilan yang ada di sekitar kita, namanya masih normal, hehe. Kalau sdh apatis, lalu melongo memble, susyeh, hehe. Mantap neh. Setuju, ayo kita dukung perjuangan bu Prita. Semoga dia dibebaskan dr segala tuntutan. Saya nonton berita sidang pertamanya kemarin, agak gmn gitu. Mudah2an bs selesailah. Kalau tidak, kita kembali ke zaman baheula lg dong.
BalasHapusjangan deh,.... jangan sebut namaku.... Aku nggak mau jadi korban ......
BalasHapus@Mak Reni : Amin.
BalasHapus@Anggaarie : Harus mulai dari kita,. Tapi takutnya kita juga kena Syndrom Kekuasaan kalau berkuasa. Mending Jualan nasi ahhh.
@Anazkia : Ya, Satu padu Perjuangkan Keadilan, jangan bersatu padu menindas yang lemah.
@Inuel : Masak Oncom bumbu Keju jadi gini deh...
@buwel : Eh itu beneran lho kan deket, cuma kesononya nglihat temen-temen. Supaya sadar kita yang gak gila harus berbuat yang bener.
@Suwung : Ayo, aku dibelakangmu mas. Sampean di depan ya.
@IjoPunkJutee : Iya mas, repot kalau dah MoneyPolitism yang berkuasa.
@Jengsri : Makanya buruan Pulang.
@Ateh75 : Sebenarnya Pasal karet gak apa-apa yang Penting konsisten. Penjaranya juga karet. biar gampang larinya.
@Newsoul : Berarti saya masih normal ya. Minggu besok rencana mau hadir suport Bu Prita.
@Bang Kumis: Loh kan enak mas bisa Kopdar
emang kayaknya kebebasan berpendapat sudah mulai di penjara lagi nih....
BalasHapusselalu yang lemah yang tertindas....
BalasHapussemoga kita di beri kekuatan oleh-NYA
untuk menghadapi ketidakadilan manusia
saya sedih kenapa polisi kejaksaan hakim dan pengacara kebanyakan kok lebih berpihak pada uang ya?
BalasHapusDEMOKRASI: sing gedhe dimok mok ding cilik dikerasi
(kalau nggak tahu tanya tetangga)
Dukung Prita Mulyasari....!!!!
BalasHapusWaduh, perenungannya kok lama banget, 2 minggu?
BalasHapusjadi mikir2..jgn2 habis ini banyak posting blog yg isi tulisannya penuh ....?? ga nyambung semua, gara2 takut kena UU...
kalo sekarat kata bareng2 yang ngangkat.ok
BalasHapustegakan keadilan yg berpihak kpd ibu prita,,,,,ok
BalasHapusmaju terus pantang mundur to ibu prita....
BalasHapusmaju terus pantang mundur to ibu prita...
BalasHapuskalo ambalat kita wajib peduli, kalo manohara ya mgkn kasusnya ad benarny tpi yg ngotot itu ibuny si mano manut aj, ibuny pgen mano jd artis tuh
BalasHapus