Jumat, 27 Maret 2009

Pengkhianatan

Pengkhianatan, Pengkhianat, dikhianati.
Sebuah kata yang dengan apapun ia di sandingkan selalu berarti negatif. Pelaku dan korban sama-sama sakit. Pelaku sakit Jiwa dan mentalnya, korban sakit hatinya.

Adalah hal yang sangat menyakitkan bagi kita bila dikhianati. Entah oleh pacar kita, Teman dan anak buah atau yang lebih yang ekstrim pasangan hidup kita.

Semoga jangan dikhianati, dan jangan jadi Pengkhianat.

Namun beberapa hari ini justru aku tertimpa hal itu.
Beberapa kurir aku yang selama ini aku beri kepercayaan untuk membantu usahaku berkhianat.
Setelah sekian lama aku anggap ia sebagai orang yang patut aku hormati atas kinerjanya ternyata berbalik tak seperti yang terlihat.

Ia memakai dana Kantor, dan ketika ditegor malah pasang badan dan Menghasut teman kurir lainnya untuk Mogok. Aku sempat tidak habis Fikir orang macam apa yang aku hadapi. OK-lah kalau alasan Uang gaji gak cukup untuk Kehidupan sehari-hari, kukira saat ini semua juga sedang prihatin karena Krisis. Masih Lumayan bisa Kerja untuk menyambung hidup.

Bukanya berfikir untuk menyelamatkan Usaha dengan sekuat tenaga malah tanpa tanggungjawab memakai dana Kantor.

Aku kerjakan ia atas masukan dari karyawan lama, tapi tak adil bila beban itu aku bebankan ke karyawan lama tersebut. Akhirnya dengan terpaksa aku keluarkan ia dengan tidak Hormat. Walau ada yang menyarankan difikir-fikir, tapi lebih baik seperti itu. Daripada dibelakang hari ia menikam lagi.

Semoga kedepan tak ada lagi Pengkhianatan lagi seperti itu.

Apa yang kau rasa sanggup, kerjakan,
Kalau tak Sanggup, Segera tinggalkan.
Tapi Jangan kau tapakkan jejak kotor di bekas jalanmu,
karena ia akan mengikutimu kemanapun kau pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bila ingin Mendampratku Silahkan,....